Bayar Kompensasi Pemadaman Listrik Rp 839 Miliar, PLN Potong Gaji Pegawai

Djoko mengungkapkan, gaji yang dipotong merupakan tunjangan berdasarkan kinerja, bukan gaji dasar.

KLIKTREND.com – Manajemen PT PLN (Persero) akan memberikan kompensasi atas pemadaman listrik yang terjadi pada Minggu (5/8/2019) di sebagian Jawa.

Salah satu cara untuk membayar kompensasi sebesar Rp 839 miliar kepada pelanggan tersebut dilakukan dengan memotong gaji pegawai, termasuk jajaran direksi.

Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN (Persero) Djoko Raharjo Abumanan, hal tersebut dilakukan karena kompensasi yang diberikan PLN tidak diambil dari biaya subsidi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

TrendingSudah 10 Tahun Pisah Ranjang, Intip Mewahnya Kamar Istri Hotman Paris

Menurut Djoko, biaya kompensasi tersebut disumberkan dari dana perusahaan dan melakukan penghematan pengeluaran perusahaan.

“Iya makanya harus hemat nanti,” jelasnya, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Potong Gaji Pegawai dan Direksi

Lebih lanjut, Djoko menjelaskan‎, salah satu pengeluaran yang bisa direm untuk kompensasi pemadaman listrik adalah memotong pendapatan pegawai. Hal ini menjadi pilihan, karena besaran gaji diberikan berdasarkan kinerja pegawai. Namun dia belum bisa menyebutkan besaran potongan gaji.

“Gaji pegawai kurangi, karena gini di PLN itu namanya merit order, kalau kerja enggak bagus potong gaji,” paparnya.

TrendingPotret 9 Pasangan Selebriti yang Pamer Kemesraan di Kolam Renang

Djoko mengungkapkan, gaji yang dipotong bukan gaji dasar, tetapi gaji berupa tunjangan berdasarkan prestasi yang telah dicapai, potongan tersebut akan diberlakukan untuk semua pegawai.

“Kalau kayak gini nih kena semua pegawai‎,” tegas Djoko.

Djoko mengungkapkan, gaji yang dipotong merupakan tunjangan berdasarkan kinerja, bukan gaji dasar.

“Namanya P2-nya diperhitungkan, jadi gini PLN ada tiga (jenis gaji), P1 gaji dasar, P2 kalau prestasi dikasih,‎” tandasnya.

 

Listrik Padam bukan Karena Pohon Sengon

Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengungkapkan, pemadaman disebabkan gangguan transmisi pada sirkuit utara Ungaran-Pemalang sistem Jawa Bali 500 kilo Volt (kV) terputus.

Namun, ia membantah bahwa penyebab utama pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten bukan disebabkan oleh pohon Sengon.

Seperti diberitakan sebelumnya, pohon dengan tinggi lebih kurang 8,5 meter diduga mengganggu aliran listrik yang mengakibatkan terjadinya pemadaman disejumlah wilayah.

“Jadi kalau persoalan pemadaman listrik kemarin (pohon sengon) itu bukan penyebab kita, jadi mohon izin berikan kami waktu untuk melakukan investigasi untuk melakukan assesement menyeluruh,” jelasnya, Selasa (6/8/2019).

TrendingHeboh, Rambut Nikita Mirzani Dijambak Seorang Wanita Hamil, Begini Kejadiannya

Ia mengaku masih belum bisa memastikan penyebab utama pemadaman listrik di beberapa daerah tersebut. Sebab, persoalan tersebut menurutnya terlalu kompleks di mana sistem kelistrikan untuk Jawa dan Bali ada sekitar 250 pembangkit, 500 gardu induk, 5.000 kilo meter (Km) zSirkuit transmisi 500 kilo Volt (kV) dan 1000 Km transmisi 150 kV.

“Dan penyebabnya juga tidak tunggal jadi saya mohon maaf sampai saat ini mohon izin tidak bisa menyampaikan apa sebenernya karena ini sangat kompleks. Izin yaa, mohon diberi waktu,” tuturnya.*

Artikel SebelumnyaSudah 10 Tahun Pisah Ranjang, Intip Mewahnya Kamar Istri Hotman Paris
Artikel BerikutnyaTunjuk Aurat di JFC, MUI Jember Kecam Penampilan Busana Cinta Laura