Bos Taksi Malaysia: Gojek Hanya Untuk Negara Miskin Seperti Indonesia

Bos Taksi Malaysia Gojek Hanya Untuk Negara Miskin Seperti Indonesia
Bos Big Blue Taxi Facilities Sdn Bhd Malaysia, Shamsubahrin Ismail - Ist.

KLIKTREND.com – Ucapan bos taksi Malaysia, Shamsubahrin Ismail, yang menyebut Indonesia sebagai negara miskin kini viral dibahas warganet. Ucapan yang bernada menghina tersebut diungkapkannya lantaran Gojek mendapat izin untuk beroperasi di Malaysia.

Tak setuju dengan masuknya Gojek ke negeri Jiran tersebut, Shamsubahrin Ismail menyebut jika Indonesia adalah negara miskin.

“Ini negara miskin, kita negara kaya. Gojek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta di Thailand, di India, dan Colombia. Gojek tak menjamin masa depan anak muda, merusak anak muda,” ungkap bos Big Blue Taxi Facilities Sdn Bhd itu.

TrendingIni Alasan Politisi Malaysia Tolak Gojek Masuk ke Negeri Jiran

Bos Taksi Malaysia: Indonesia Negara Miskin

Video berdurasi 4 menit 6 detik yang berisi penolakan itu mendadak viral. Dalam, video tersebut Shamsubahrin Ismail mengatakan, Malaysia sangat berbeda dari Indonesia dalam banyak hal untuk menerima Gojek.

Menurutnya, menerima Gojek akan menjadi langkah mundur bagi dunia transportasi Malaysia. Bos taksi Malaysia itu bahkan menuding layanan Gojek hanya untuk negara miskin.

Selain menyoroti Gojek, Shamsubahrin Ismail juga mengucapkan kalimat bahwa negara Indonesia sebagai negara miskin. Tidak hanya Indonesia, negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Kamboja pun ikut disebut.

“Gojek bisa dilakukan di Indonesia karena tingkat kemiskinannya sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia,” jelasnya seperti juga dilansir FreeMalaysiaToday, Malaysia, Selasa (27/8/2019).

Menurut Shamsubahrin, ada banyak pekerjaan permanen lainnya yang bisa ditawarkan kepada kaum muda dengan tidak mendorong anak muda menyediakan layanan sepeda motor sebagagai pilihan mereka untuk mendapatkan penghasilan.

Sejumlah Politisi Malaysia Menolak Gojek

Tidak hanya dari bos taksi malaysia, kabar akan hadirnya Gojek di negara Jiran juga menuai pro dan kontra dari kalangan politisi.

Khairuddin Aman Razali, Politisi dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) itu menyebut masuknya Gojek berpotensi meningkatkan angka pelecehan seksual.

“Gojek akan memicu terjadinya interaksi antara dua manusia berbeda jenis kelamin yang bertentangan dengan hukum Syariah.”

Demikian bunyi pernyataan resmi dari Razali, seperti diberitakan harian lokal Malay Mail, Jumat (23/8/2019).

Selain itu, dia menerangkan kehadiran startup yang didirikan Nadiem Makarim itu bakal meningkatkan jumlah kecelakaan sepeda motor dan memengaruhi kualitas transportasi massal.

Anggota parlemen Malaysia dari Distrik Kuala Nerus, Terengganu, itu juga mengkhawatirkan memburuknya polusi udara jika Gojek sampai beroperasi.

Selain Razali, rekan satu partainya, Husain Awang, juga mengungkapkan hal serupa.

Wakil rakyat dari Terengganu tersebut mengklaim angka pelecehan seksual meningkat di Indonesia sejak kehadiran Gojek.

TrendingViral Video Panas Mantan Pegawai Bank di Palembang, Begini Fakta-Faktanya

Husain pun mengecam kemunculan Gojek sebagai bukti pemerintah telah gagal mengurus transportasi umum dan mengatasi kemacetan.

“Saya mendesak pemerintah untuk tidak mengizinkan Gojek hadir, termasuk di masa uji coba.”

“Pemerintah seharusnya meningkatkan kualitas moda transportasi seperti MRT dan LRT,” kecamnya.

Anggota Majelis Syuro PAS itu juga menyatakan Gojek menjadi lambang kegagalan pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan untuk kaum muda.

Yang ada, menurutnya, lapangan kerja sebagai driver layanan roda dua jelas melecehkan martabat generasi muda Malaysia.

PAS merupakan partai beraliran Islam konservatif yang berkuasa di Negara Bagian Kelantan serta Terengganu.

Tanggapan PM Mahathir Mohamad

Perdana Menterei (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad memberi tanggapan soal hadirnya Gojek di Malaysia.

Mahathir menanggapi pertanyaan warga mengenai keamanan pengendara dan pengguna jasa transportasi sepeda motor tersebut.

“Jika Anda tidak merasa aman, jangan gunakan itu (moda transportasi sepeda motor),” ucap Mahathir yang dikutip dari New Strait Times, Sabtu (24/8/2019).

“Kamu punya pilihan. Kami tidak memaksa siapapun untuk menggunakan layanan transportasi sepeda motor,” tambahnya.

Trending: Sukses Luncurkan Album Perdana, Begini Pengakuan Marion Jola

Mahathir mengatakan, pengenalan Gojek juga akan menguntungkan bisnis kecil.

Pemerintah, lanjut PM berusia 94 tahun itu telah menerima tawaran dari perusahaan lokal untuk mempionirkan jasa layanan transportasi sepeda motor online.

Namun mereka tidak terlalu terorganisir.

Mahathir mengatakan, tempat-tempat tertentu akan selalu menentang kebijakan atau program baru yang ingin diperkenalkan oleh pemerintah.

“Kami ingin memastikan apapun yang kami lakukan bermanfaat bagi rakyat. Sama halnya dengan Gojek,” tambahnya.*

Exit mobile version