Kenangan Penjaga Makam Ainun Tentang BJ Habibie

"Setiap Jumat biasanya datang ke makam Ibu Ainun," ungkap Saudi.

KLIKTREND.com – Seorang penjaga makam Ainun bercerita tentang BJ Habibie selama hidupnya yang selalu setia mengunjungi makam istrinya.

Penjaga makam Ainun berkisah tentang sosok sang inspirator yang selalu rajin berdoa di pusara sang istri.

Ya, siapa yang tak tahu kesetiaan Habibie terhadap Ainun. Kepergiannya menghadap Sang Khalik pada Rabu (11/9/2019) mengundang tangis dan haru di atas langit Katulistiwa,

Cintanya kepada Ainun menjadi sebuah kisah abadi tentang pentingnya kesetiaan. Kekuatan cintanya kepada sang istri dibuktikan oleh cerita penjaga makam Ainun.

Trending: Berawal dari Saling Ejek, Begini Kisah Cinta Habibie dan Ainun

Cerita Penjaga Makam Ainun 

BJ Habibie menghembuskan napas terakhirnya di usia 83 tahun di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Kabar kepergian BJ Habibie pertama kali disampaikan oleh sang putra, Thareq Kemal Habibie.

“Dengan sangat berat, mengucapkan, ayah saya Bacharudin Jusuf Habibie, Presiden ke-3 RI, meninggal dunia jam 18.05 WIB,” ungkap Thareq.

Kabar meninggalnya sang teknokrat, turut didengar oleh salah seorang petugas Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Saudi (37).

Mengutip Tribun Jakarta, penjaga makam Ainun, Saudi tiba-tiba menerima telepon dari Kepala Seksi TMP Kalibata sekitar pukul 18.30 WIB.

Meski tak diberitahu ditugasi menggali makam siapa, Saudi sudah yakin jika menyiapkan liang kubur untuk BJ Habibie.

“Karena saya sudah nonton di berita bahwa Pak Habibie meninggal,” ungkap Saudi.

Usai menerima panggilan pada Rabu petang, Saudi bersama kesembilan rekan kerjanya langsung mendatangi pusara Ainun Habibie, istri BJ Habibie.

Saudi menggali tanah makam untuk BJ Habibie tepat di samping pusara Ainun Habibie.

Sebagai petugas penggali makam untuk BJ Habibie, Saudi ternyata punya cerita sendiri tentang sosok sang teknokrat asal Parepare tersebut.

Pria yang juga menggali makam untuk Ani Yudhoyono pada 2 Juni 2019 lalu itu bercerita, BJ Habibie selalu mengunjungi TMP Kalibata setiap pekannya.

“Setiap Jumat biasanya datang ke makam Ibu Ainun,” ungkap Saudi.

Ia mengatakan, BJ Habibie biasanya ziarah sekitar 2 jam di makam Ainun Habibie hingga waktu salat Jumat.

“Biasanya datang sekitar jam 08.00 WIB, hampir dua jam lah. Biasanya tahlilan, doa dan tabur bunga,” lanjutnya.

Setiap kali berziarah, BJ Habibie selalu membawa bunga melati untuk ditabur di atas makam mendiang istri tercinta.

Begitu pula dengan bunga sedap malam, yang selalu ditancapkannya di pot makam milik Ainun.

Selain bunga, BJ Habibie selalu rajin mengalungkan tasbih di nisan sang istri tercinta. “Pak Habibie juga selalu mengalungkan tasbih di nisan ibu Ainun,” pungkas Saudi.

Saudi, penjaga makam Ainun/TribunNews.com

Trending: Berawal dari Saling Ejek, Begini Kisah Cinta Habibie dan Ainun

Prjalanan Cinta Habibie dan Ainun

Kisah cinta Habibie dan Ainun begitu abadi dan melegenda. Meski sudah bertemu sejak lama, namun Habibie mengakui baru naksir Ainun semenjak pulang dari menempuh pendidikan di luar negeri.

Hal tersebut diungkapkan Habibie saat menghadiri acara Rosi Spesial Kemerdekaan, yang diunggah di kanal Youtube Kompas TV, 17 Agsutus 2017 silam.

“Ketemu Ainun cepet sekali, kalau saya naksir belum tentu dia mau kan, saya tidak tahu kalau saya ganteng, tapi kalau dibandingkan dengan yang lain termasuk yang tidak berada,”

“Mereka kan punya mobil, punya semuanya dan lagi pula mereka dari keluarga yang, ada yang menteri, tetapi ayah saya sudah meninggal waktu saya berusia 12 tahun,” ungkap Habibie kepada Rosi, disambut gelak tawa oleh penonton yang hadir.

Demi membiayai sekolah anak-anaknya, Ibunda Habibie harus banting tulang seorang diri.

“Ibu saya yang membiayai saya untuk belajar, harus jual makanan agar supaya membiayai saya belajar,” imbuhnya.

Dekat dengan keluarga Ainun sejak SMP, Habibie mengakui bahwa sebelumnya tidak tertarik dengan Ainun.

Habibie mengakui dirinya dekat dengan ayah Ainun lantaran ingin belajar.

“Saya tidak tahu bahwa dia secantik demikian, soalnya begini saya harus cerita, saya dekat dengan ayahnya Ainun, waktu saya dekat dengan bapaknya Ainun, saya masih SMP,”

“Saya tidak naksir ibu Ainun waktu itu, saya umur 12 bu Ainun umur 11 masa saya sudah naksir dia, saya datang ke situ karena banyak pertanyaan-pertanyaan yang mau saya tahu, yang tidak bisa saya temukan di buku dan saya tahu bapaknya Ainun pintar,” ungkap Habibie.

Ainun dan Habibie sama-sama pintar dalam ilmu pasti, sehingga banyak teman dan guru yang saling menjodohkan mereka.

“Dulu ada guru yang bilang ‘ini Rudy dan Ainun murid paling muda di kelasnya dan pintar ilmu pasti ilmu alam, kalau menikah anaknya pinter’, gitu,” ungkap Habibie.

Habibie bahkan kerap mengejek Ainun, karena malu selalu dijodohkan oleh orang-orang disekitarnya.

“Saya tidak ada alasan karena saya tidak interest. Saya bilang, ‘Jawa, gendut, jelek. Kamu kok hitam kayak gula Jawa’,” kata Habibie.

Untungnya Ainun tidak pernah marah dengan ejekan Habibie. Setelah menempuh pendidikan di Jerman, Habibie jarang sekali pulang ke Indonesia.

Hampir sewindu Habibie tak pulang, sang ibu akhirnya mengiriminya surat agar Habibie segera pulang.

Habibie dan Ainun
Habibie dan Ainun semasa hidupnya/Foto Ist

Trending: BJ Habibie Meninggal Dunia di RSPAD Gatot Soebroto

Ibunda Habibie berniat menjodohkannya dengan Ainun, lantaran takut Habibie menjalin kasih asmara dengan wanita Eropa.

Sesampainya di Indonesia, ibunda Habibie menyuruhnya pergi ke rumah keluarga Ainun. Betapa terkejutnya Habibie melihat perubahan Ainun yang menjelma menjadi wanita yang sangat cantik.

“Ainun, cantiknya. Kok gula Jawa jadi gula pasir,” ungkap Habibie disambut tawa penonton.

Keduanya akhirnya menjalin kasih, hingga menikah pada tahun 1962, dan dikaruniai dua putra.

Setelah meninggal Habibie dan Ainun dimakamkan di tempat yang sama, bahkan bersebelahan.*

Artikel SebelumnyaBerawal dari Saling Ejek, Begini Kisah Cinta Habibie dan Ainun
Artikel BerikutnyaIntip Rumah Kelahiran BJ Habibie di Kota Parepare