KPU Klarifikasi Soal Salah Input Data Situng

KLIKTREND.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memberikan klarifikasi terkait Informasi yang beredar di masyarakat mengenai kesalahan entry data C1 ke aplikasi situng KPU RI, kini sudah dikoreksi.

Terkait berita yang beredar, Komisioner Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Ilham Saputra meminta agar publik tak menuding pihaknya curang karena kesalahan sejumlah entry data di Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng).

Ilham mengatakan, Situng memang berfungsi sebagai transparansi penghitungan dan rekapitulasi suara. Selanjutnya ia mengatakan jika ditemukan beberapa kesalahan, jangan kemudian dianggap KPU curang dan melakukan entry data yang salah secara sengaja.

“Jadi prinsipnya sekali lagi, masyarakat silahkan memantau Situng, kemudian memastikan C1 itu yang masyarakat pegang atau tidak ada kesesuaian silahkan laporkan kepada kami,” kata Ilham di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2019).

[wonderplugin_video iframe=”https://www.youtube.com/watch?v=HC4grJIPRmI” videowidth=600 videoheight=400 keepaspectratio=1 videocss=”position:relative;display:block;background-color:#000;overflow:hidden;max-width:100%;margin:0 auto;” playbutton=”https://kliktrend.com/wp-content/plugins/wonderplugin-video-embed/engine/playvideo-64-64-0.png”]

Trending: Update Hasil Penghitungan Surat Suara dari Data Real Count KPU

Selanjutnya dia juga mengatakan jika melihat adanya kesalahan, tidak mesti membuat meme dan viral di media sosial.

“Tapi tidak dengan cara kemudian memviralkan dan menganggap buat meme-meme KPU curang, tidak ada sama sekali seperti itu,” sambungnya.

Tidak Sengaja

lham mengatakan, kesalahan entry data terjadi di 5 TPS dari total 813.350 TPS. Kesalahan itu tidak dilakukan secara sengaja dan semata-mata karena human error.

Trending: Amien Rais Sebut Prabowo Unggul di Jatim, Pernyataannya Viral di Medsos

Dimungkinkan, petugas mengalami kelelahan karena 24 jam melakukan entry data dari C1 ke Situng. Beberapa kesalahan tersebut juga terus diperbaiki hingga saat ini.

“Di Dumai (Riau) dan Jakarta langsung di perbaiki, apalagi di NTB, di Jateng itu juga sedang kita perbaiki,” ujar Ilham.

Ilham mempersilahkan masyarakat untuk terus melakukan pemantauan Situng.

“Tolong kepada masyarakat, kalau mau perbaiki (data Situng) silahkan kontak kami, kami akan membuat semacam kontak laporan ya, entah itu dalam bentuk WA kemudian telepon,” katanya.

“Bisa jadi. Bisa kelelahan, bisa juga. Coba deh teman-teman datang ke daerah menjaga 24 jam memastikan semuanya masuk ke situng kita. Ini kan bisa human eror karena kecapekan,” kata Ilham di KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2019).

Trending: Penjelasan BPN Soal Alur Penghitungan Suara yang Diklaim Prabowo Menang 62%

Komisioner KPU RI lainnya, Viryan Azis merinci, sejauh ini ia menemukan ada 9 TPS di tujuh Provinsi yang salah menginput data. Katanya, kesalahan input data ini terjadi semata hanya karena kekeliruan. Bukan bentuk kecurangan seperti tuduhan beberapa pihak.

“Ini terjadi semata-mata karena kekeliruan entri,” ujar dia dalam kesempatan yang sama.

9 TPS salah input data yang tersebar di tujuh provinsi

1. Kota Mataram, Provinsi NTB, di TPS 17 Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela (sudah dikoreksi).

2. Lombok Tengah, TPS 3 Desa Gonjak, Kecamatan Praya (sedang dalam koreksi).

3. DKI Jakarta, TPS 93 Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur (sudah dikoreksi).

4. Provinsi Riau, TPS 10 Kelurahan Laksamana, Dumai (sudah dikoreksi).

5. Jawa Tengah, 2 TPS.

Trending: Data 3,01%, Ini Hasil Hasil Sementara Real Count KPU

TPS 25 Kelurahan Banjarnegoro, Kecamatan Martoyudan, Kabupaten Magelang (sudah dikoreksi). Serta TPS 7, Kelurahan Rojoimo, Kecamatan Wonosobo (dalam proses).

6. Maluku, TPS 6 Kelurahan Lesane, Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah.

7. Banten, Kota Serang, TPS 39 Kelurahan Cipete, Kecamatan Curug,

8. Jawa Barat, TPS 15 Desa Cibadak, Kecamatan Cibadak, Sukabumi.

Sebelumnya, Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi menyebut, terjadi kesalahan ‘entry’ data rekapitulasi hasil penghitungan suara dari C1 ke Situng di laman pemilu2019. kpu.go.id.

Kesalahan itu terjadi pada ‘entry’ lima buah C1 di lima TPS yang tersebar di lima provinsi.

“Terkait dengan beredarnya informasi salah input di Situng KPU, memang informasi itu sudah masuk di kita. Masuk di 5 daerah, 1 TPS masing-masing di Maluku, NTB, Jawa Tengah, Riau dan Jakarta Timur,” kata Pramono di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2019).

Trending: Hasil Sementara Versi Dunia Maya Prabowo Unggul, Di QC Jokowi Menang

Kesalahan Tak ada Hubungan dengan Serangan Siber

Selain itu, Pramono juga menjelaskan, kesalahan entry data C1 ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) disebabkan karena human error.

“Kami pastikan itu sama sekali bukan karena serangan hack atau serangan cyber, itu betul-betul semata-mata kesalahan entry yang kami sangat terbuka untuk melakukan koreksi,” kata Pramono di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2019).

Dikoreksi Pramono menyebutkan, kesalahan terjadi pada entry lima buah C1 di lima TPS yang tersebar di lima provinsi yaitu Maluku, NTB, Jawa Tengah, Riau, dan Jakarta Timur. Pramono mengatakan, data yang salah itu segera diperbaiki.

Trending: Tak Hadir Bersama Prabowo, Sandiaga Uno Salat Jumat Bareng Anak Lelakinya

Selanjutnya, tampilan pada Situng juga akan langsung dikoreksi. Proses koreksi dilakukan oleh KPU kabupaten/kota setempat, lantaran pengunggahan scan C1 dan entry data dilakukan oleh KPU tiap daerah.

“Informasi kekeliruan atau ketidakakuratan itu nanti masuk di kami, itu langsung kami teruskan ke KPU masing-masing untuk dilakukan koreksi di tempatnya sana,” ujar Pramono.

Pramono mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi informasi-informasi mengenai pemantauan hasil penghitungan dan rekapitulasi suara pemilu. Sebab, fungsi dari Situng adalah sebagai bentuk transparansi dari KPU kepada publik.

“Memang kita menunggu informasi, masukan dari masyarakat. Sehingga betul-betul fungsi publikasi dari Situng itu maksimal. Kami sangat terbuka untuk menerima masukan sehingga nanti bisa kita perbaiki atau kita koreksi,” kata Pramono.*

TribunNews )

Artikel SebelumnyaUpdate Hasil Penghitungan Surat Suara dari Data Real Count KPU
Artikel BerikutnyaSandiaga Diisukan Ribut dengan Prabowo, Ini Penjelasan BPN