LSI: Pemilih Muslim Pendukung Prabowo Memilih Indonesia Khas Arab

LSI: Pemilih Muslim Pendukung Prabowo Memilih Indonesia Khas Arab
Capres dan cawapres nomor 02, Prabowo-Sandiaga - TribunNews.com

KLIKTREND.com – Menjelang pilpres, berbagai macam lembaga survei melakukan penelitian. Survei yang dilakukan oleh Lingkaran SUrvei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan penelitian khusus mengenai pergeseran sentimen agama setelah 6 bulan masa kampanye calon presiden dan wakil presiden.

Berdasarkan hasil survei LSI, 3,5% pemilih muslim Indonesia menyatakan harus seperti dunia Arab (Timur Tengah). Selanjutnya mereka memilih pasangan capres dan cawapres nomor 02 yakni Prabowo-Sandiaga.

“Yang ingin Indonesia khas Pancasila, lebih banyak pendukung Jokowi- Ma’ruf. Yang ingin Indonesia seperti Timur Tengah, adalah pemilih Prabowo-Sandiaga,” ujar peneliti LSI Ardian Sopa di Kantor LSI Jakarta, Selasa (5/3/2019).

[wonderplugin_video iframe=”https://www.youtube.com/watch?v=gz3pkzYlkfM” videowidth=600 videoheight=400 keepaspectratio=1 videocss=”position:relative;display:block;background-color:#000;overflow:hidden;max-width:100%;margin:0 auto;” playbutton=”https://kliktrend.com/wp-content/plugins/wonderplugin-video-embed/engine/playvideo-64-64-0.png”]

Trending: Ini Daftar Artis Indonesia Lulusan Kampus Bergengsi Dunia

Jumlah pemilih muslim yang menjadi responden survei yakni sebanyak 84,7%.

Ketika diminta menjawab tiga pilihan orientasi politik yang diberikan, 84,7% memilih Indonesia harus khas Pancasila.

Selanjutnya, 3,5% memilih Indonesia harus seperti Timur Tengah. Sedangkan 1,1% memilih Indonesia seperti dunia Barat.

Terkait orientasi politik terhadap pasangan yang dipilih, responden yang memilih Indonesia harus seperti Timur Tengah lebih memilih Prabowo-Sandiaga. Jumlahnya mencapai 54,1%.

Sedangkan yang memilih Jokowi Ma’ruf sebanyak 45,9%.

Tahap pengumpulan data dalam survei LSI Deny JA dilakukan pada tanggal 18-25 Februari 2019. Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner.

Margin of error dalam penelitian ini lebih kurang 2,9%. Peneliti menggunakan biaya sendiri dalam penelitian.

Adapun, sumber dana tersebut berasal dari keuntungan jasa konsultan politik yang dilakukan di tingkat pemilihan daerah. (Abba Gabrillin).*

TribunNews )

Exit mobile version