Merasa Dibohongi, Warga Bakar Ban di Depan Lintasan Sirkuit Mandalika

Kliktrend.com – Jelang sesi tes pramusim MotoGP 2022 yang berlangsung dua hari lagi, Sirkuit Mandalika dikabarkan berada dalam kondisi yang mencekam.

Telah terjadi pengepungan yang dilakukan oleh warga lokal terhadap Sirkuit Mandalika. Pengepungan dilakukan oleh massa dengan cara membakar ban di bagian depan lintasan.

Baca Juga: Nikita Mirzani Mengaku Tahu Ukuran Alat Vital Vicky Prasetyo

Tak hanya itu saja, massa yang marah juga mengepung kantor Indonesia Tourism Development Center (ITDC) yang berada di dekat sirkuit.

Demo Dilakukan di Sirkuit Mandalika


Dikutip dari Antara pada Selasa, 8 Februari 2022, aksi pertama dilakukan oleh remaja Karang Taruna Indonesia di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Mereka membakar ban di depan akses menuju lintasan kemudian membuat arus lalu lintas macet untuk sesaat.

Setelah aksi Karang Taruna selesai, demo bergeser ke kantor PT ITDC Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Nagita Slavina Kaget Lihat Rafathar Minum ASI Buat Rayyanza

Demo ini dilakukan oleh ratusan transportasi lokal dan pemuda serta Forum Kepala Desa (FKD) Kecamatan Pujut.

Tuntutan dari kedua aksi yang dilakukan hampir bersamaan ini adalah sama.

Pendemo Minta Masyarakat Lokal Dilibatkan

Foto: Kliktrend.com – Web/@radarlombok

Masyarakat lokal meminta agar mereka dilibatkan dalam segala kegiatan yang berbau MotoGP 2022 terutama soal akomodasi.

“Jangan bohongi kami, kami menunggu dari pagi sampai siang tidak ada kejelasan,” kata Kepala Desa Kentara Lalu Buntaran.

Baca Juga: Akhirnya, Rizky Febian Resmi Pacaran dengan Mahalini Raharja

Ia pun menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menjanjikan masyarakat lokal akan dilibatkan pada akomodasi dan transportasi MotoGP 2022.

“Lihat warga kami, jangan pernah bohongi kami lagi dengan janji-janji,” ucap Buntaran.

Polisi Turun Tangan

Merasa Dibohongi, Warga Bakar Ban di Depan Lintasan Sirkuit Mandalika
Foto: Kliktrend.com – Web/@suarabali

Wakapolres Lombok Tengah Kompol Ketut Tamiana mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak ITDC, namun sampai saat ini belum ada perwakilan yang mau memberikan penjelasan kepada para sopir lokal tersebut.

“Kami akan upayakan untuk mempertemukan mereka besok guna mencari solusi yang terbaik,” katanya.

Baca Juga: Saipul Jamil Tersinggung Usai Dewi Perssik Ungkit Kehidupan Ranjang Masa Lalu

Kepala Desa Ketara Lalu Buntaran mengatakan hal yang sama, bahwa sesuai dengan hasil koordinasi dengan aparat, bahwa para sopir ini akan dipertemukan dengan pihak ITDC di Polres Lombok Tengah.

“Kami akan dipertemukan besok,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan pihak ITDC maupun MGPA belum memberikan penjelasan terkait tuntutan para sopir transportasi lokal tersebut.*

Artikel SebelumnyaNikita Mirzani Mengaku Tahu Ukuran Alat Vital Vicky Prasetyo
Artikel BerikutnyaTanpa Persetujuan Faisal, Makam Vanessa Angel Tetap Akan Dipindahkan