Miris, Seorang Perwira Polisi Dikeroyok Anggota Ormas Pemuda Pancasila

Foto: Kliktrend.com - Web/@geloranews

Kliktrend.com – Seorang perwira polisi menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh anggota organisasi masyarakata (ormas) Pemuda Pancasila (PP) pada Kamis (15/11/2021).

Aksi pengeroyokan itu dilakukan saat PP melaksanakan aksi unjukrasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Baca Juga: 1 Orang Tewas Akibat Bentrok Antar Ormas di Karawang

Akibatnya, perwira polisi yang menjabat sebagai Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Dermawan Kaosekali mengalami luka-luka dan dilarikan ke RS Polri.

Polda Metro Jaya Kecewa


Menanggapi aksi pengeroyokan tersebut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menyayangkan aksi unjuk rasa Pemuda Pancasila (PP) tersebut.

“Kami dari Polda Metro sangat menyangkan kegiatan demo hari ini yang boleh dikatakan demo yang tidak tertib. Bahkan melakukan penyerangan kepada petugas kepolisian yang mengamankan kegiatan demo ini” ungkapnya.

Zulpan mengatakan, perwira polisi tersebut mengalami luka yang cukup serius akibat pengeroyokan. Saat ini perwira tersebut langsung dilarikan ke RS Polri Kramat Jati untuk mendapat tindakan lebih lanjut.

Baca Juga: Ayah Vanessa Angel Bohongi Kelurga Bibi Soal Nominal Dana Asuransi

“Mengalami luka-luka yang cukup serius di bagian kepala bagian belakang akibat penyerangan yang dilakukan oleh anggota ormas yang melakukan demo tadi,” tuturnya.

“Saat ini korban sudah dibawa ke ke RS Kramat Jati dan sedang menjalani perawatan,” sambungnya.

Langsung Melakukan Proses Hukum

Miris, Seorang Perwira Polisi Dikeroyok Anggota Ormas Pemuda Pancasila
Foto: Kliktrend.com – Web/@wartakota

Untuk itu, kata Zulpan, pihaknya langsung melakukan proses hukum terhadap massa PP yang diduga terlibat pengeroyokan tersebut.

“Tentu ini satu hal yang kita sayangkan. Demo seperti ini tidak dibenarkan. Oleh sebab itu kita akan lakukan proses hukum yang melakukan terhadap penyerang tersebut,” tandasnya.

Kepolisian akhirnya membubarkan massa ormas PP saat berunjuk rasa menuntut permintaan maaf Junimart Girsang di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Baca Juga: Video Baku Hantam TNI Lawan 2 Polantas Viral di Media Sosial

Tindakan pembubaran itu setelah terjadi pengeroyokan massa terhadap perwira Polri berpangkat AKPB.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Hengki Haryadi pada pukul 16.00 WIB tampak baik ke atas mobil komando dihadapan massa meminta untuk bubar.

“Saya mohon perhatian, yang saat ini sedang menyampaikan pendapat. Ingat rekan rekan hak saudara dibatasi oleh kewajiban, kewajiban menaati peraturan yang berlaku,” kata Hengki.

Menurutnya, polisi dalam melakukan pengawalan sudah memberikan pelayanan maksimal kepada massa PP yang berunjuk rasa.

Namun, kata dia, hal itu justru ternodai lantaran menurutnya salah satu anggota Polri berpangkat AKBP dikeroyok dan alami luka-luka.

“Perwira kami, AKBP dikeroyok luka luka apakah itu tujuan rekan rekan datang kemari? Melawan kami mengeroyok kami yang mengamankan rekan rekan,” tuturnya.

Koordinator Massa PP Diminta Tanggung Jawab

Foto: Kliktrend.com – Web/@cnnindonesia

Ia mengatakan, koordinator dari massa PP harus bertanggungjawab atas kejadian pengeroyokan tersebut. Pasalnya hal tersebut merupakan tindakan melawan hukum.

“Saya minta pimpinan aksi ini bertanggung jawab. Perwira menengah dikeroyok padahal beliau mengamankan kegiatan ini. Sekali lagi saya minta koordinator kegiatan ini segera menyerahkan, jangan aksi rekan dinodai dengan kegiatan yang justru melawan hukum,” tuturnya.

Baca Juga: 7 Anak Jadi Tersangka Kasus Pemerkosaan dan Penganiayaan Siswi SD di Malang

“Kami yang melayani rekan rekan, mengamankan justru dipukuli di keroyok,” sambungnya.

Lebih lanjut, Hengki mengaku miris atas kejadian yang terjadi. Pihaknya meminta massa yang menjadi saksi bisa menyerahkan diri.

“Saya minta tadi saksi yang melihat menyerahkan, hukum harus ditegakkan. Saya sebagai penanggung jawab wilayah keamanan, di depan DPR ini jujur saja saya miris. Saya bersahabat dengan ketua PP jakpus, tapi justru anggota kami dianiaya oleh rekan rekan sendiri. Saya minta diserahkan atau kami kejar,” tutupnya.*

Exit mobile version