Kisah Pramugari Sriwijaya Air, Sempat Berpesan ke Orang Tua, Minta Rumah Dibersihkan

Orang tua korban juga sempat kontak terakhir dengan Mia sesaat sebelum jadwal keberangkatan Mia.

Kisah Pramugari Sriwijaya Air, Sempat Berpesan ke Orang Tua, Minta Rumah Dibersihkan
Gambar Ilustrasi/TribunNews

Kliktrend.com – Kisah salah satu pramugari Sriwijaya Air SJ 182, Mia Tresetyani Wadu (22) mengundang pilu.

Mia Tresetyani Wadu (22) adalah seorang pramugari yang menjadi salah satu korban Sriwijaya Air.

Dilansir dari TribunNews, Senin (11/1/2020), kakak sang pramugari mengungkapkan kisah pilunya tentang sang adik.

Baca jugaPesawat Sriwijaya Air SJ 182 Hilang Kontak, Begini Kronologi Kejadiannya

Kisah Pramugari Sriwijaya Air

Kakak dari pramugari Sriwijaya Air itu mengatakan bahwa seharusnya sang adik tidak ikut dalam penerbangan tersebut tapi ikut penerbangan lain.

Namun, jadwal Mia tiba-tiba diganti.

Kakak Mia, Ardi Samuel Cornelis Wadu (25) mengatakan telah berkomunikasi dengan sejumlah rekan kerja adiknya yang ada di Jakarta.

Dari sana, ia mengetahui bahwa jadwal adiknya seharusnya ada di penerbangan lain. Kemudian jadwal adiknya ditukar di penerbangan Sriwijaya Air SJ-182.

“Dia seharusnya tidak di penerbangan itu, karena tiba-tiba jadwalnya di-switch,” katanya, Minggu (10/1/2021), dikutip dari TribunNews.

Ardi sendiri mengungkapkan bahwa Mia menjadi pramugari di Sriwiajaya Air sejak tiga tahun lalu.

Kemudian pada Desember 2020 ada perpanjangan kontrak. Ardi sudah meminta adiknya untuk kembali ke Denpasar dan mencari pekerjaan lain.

“Dia bilang enggak apa-apa, masih ingin jadi pramugari, sejak SMA ingin jadi pramugari,” katanya.

Sempat Berpesan Minta Rumah Dibersihkan

Rumah Mia Tresetyani Wadu (22) mulai tampak ramai kemarin. Keluarga dan kerabat dekat terlihat mempersiapkan tenda di depan rumah Mia, di Jalan Tukad Gangga, Gang Tirta Gangga, Denpasar, Bali.

Sementara itu kakak sepupu Mia, Ginsir mengatakan pramugari berusia 23 tahun itu sempat menelepon ibunya sebelum pesawat yang ditumpanginya hilang kontak dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Dalam percakapan telepon itu, Mia sempat bercerita penerbangannya delay gara-gara hujan deras.

“Ya, sekitar dua jam sebelum kejadian, Mia sempat kontak ibunya, Ni Luh Sudarni. Ibu berpesan untuk berhati-hati,” kata Ginsir.

Johny Lay selaku paman Mia juga sempat bercerita dua minggu lalu Mia sempat berpesan kepada orang tuanya untuk mempersiapkan dan membersihkan rumahnya.

Pesawat hilang kontak
Foto Kolase/TribunNews

Baca jugaReaksi Wijin dan Keluarga Setelah Lihat Video Syur Mirip Gisel

Ini karena ia berencana berlibur dan berkunjung ke rumah bersama teman-temannya.

Terlebih lagi, saat Natal kemarin, Mia tidak bisa pulang ke rumah. Orangtua Mia pun melaksanakan pesan Mia tersebut.

“Dua minggu sebelumnya karena tidak bisa Natalan, Mia telepon orang tua. Minta tolong bersihkan rumah dan persiapkan rumah karena libur mau ke rumah,” ujar Johny.

Johny juga menyebut orang tua korban juga sempat kontak terakhir dengan Mia sesaat sebelum jadwal keberangkatan Mia.

Namun, kali ini orangtua Mia tak kunjung mendapat kabar bahwa anaknya telah tiba di tujuan, sebagaimana yang biasanya dilakukan.

“Sesaat sebelum berangkat masih menghubungi orang tua, bilang mau tugas, biasanya bilang mau berangkat.”

“Mia dengan orang tua, setiap akan penerbangan mau berangkat pasti menghubungi orang tua, begitu pula setelah tiba,” bebernya.*

Artikel SebelumnyaSempat Telepon, Ini Permintaan Terakhir Seorang Penumpang Sriwijaya Air Kepada Sang Istri
Artikel BerikutnyaPotongan Tubuh Kembali Ditemukan di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJY-182