Rebecca Tamara Minta Maaf Usai Aksi Syuting Sinetron di Semeru Dihujat Netizen

Kliktrend.com – Rebecca Tamara minta maaf setelah kegiatan syuting sinetron yang dibintanginya di pengungsian korban erupsi Gunung Semeru viral di media sosial.

Melalui akun instagram pribadinya, Rebecca yang bermain di sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) menyampaikan hal tersebut kepada warganet.

Baca Juga: Patrich Wanggai Didenda Rp50 Juta Usai Pamer Alat Kelamin Saat Lawan Dewa United

Rebecca mengakui kesalahannya dan menyebutkan bahwa dirinya hanya menjalankan arahan dari pihak terkait untuk menjalankan adegan tersebut.

Rebecca Tamara akan Terus Belajar Berempati


Melalui postingan yang disampaikannya pada Rabu (22/12/2021) malam tersebut ia mengaku bersalah karena telah mengecewakan banyak pihak.

“Saya di sini tidak mau membela diri dalam hal ini. Sekali lagi saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya meminta maaf telah mengecewakan beberapa pihak, tidak ada maksud atau pun tujuan,” ungkapnya.

Ia menyebut bakal belajar lebih dalam memahami dan memilah kondisi terkait dengan produksi syuting yang akan ia jalani.

Baca Juga: Sempat Kritis, Ayahanda Nirina Zubir Meninggal Dunia

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada publik yang memberikan peringatan dan kritik terhadapnya.

“Sekali lagi saya minta maaf dan turut berduka dalam musibah Semeru, saya bersama korban Semeru,” tulis Rebecca.

Aksi Syuting di Posko Pengungsian Dinilai Tak Pantas

Foto: Kliktrend.com – Instagram/@rebeccatamara

Rebecca Tamara terlibat dalam sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) yang viral di media sosial beberapa waktu terakhir karena diketahui syuting di lokasi pengungsian korban Semeru di Desa Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.

Dalam sejumlah video yang beredar di dunia maya, tampak Tamara Rebecca tengah syuting di antara tenda berlogo Kementerian Sosial dan di antara tenda posko kemanusiaan.

Seorang relawan di lokasi, Christian Joshua Pale, mengatakan kegiatan syuting sinetron itu baru dimulai Rabu (22/12).

Baca Juga: Kabar Duka, YouTuber Mbah Minto Meninggal Dunia

“Mereka pakai lokasi pengungsian untuk syuting sinetron, dari hari ini,” kata Christian, saat dikonfirmasi, Rabu (22/12).

Christian mengatakan para relawan dan warga pun geram dengan kegiatan syuting tersebut. Pasalnya lokasi pengungsian korban, malah digunakan begitu saja untuk kegiatan komersil.

“Apakah pantas? Sinetron ini kan bersifat komersil, kok nggak ada empati dan nuraninya,” ucapnya.

Video syuting yang viral tersebut kemudian menuai kecaman hingga boikot dari netizen ketika sinetron tersebut tayang di sebuah stasiun televisi nasional.

Keterangan Rumah Produksi

Rebecca Tamara Minta Maaf Usai Aksi Syuting Sinetron di Semeru Dihujat Netizen
Foto: Kliktrend.com – Web/@tribunstyle

Pihak production house (PH) sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTD), mengklaim telah mengantongi izin untuk melakukan syuting di lokasi pengungsian korban terdampak Semeru.

Line Producer PT Verona Indah Pictures, Dwi Sunarso Lobo yang memproduksi sinetron tersebut mengatakan, izin itu didapat dari Pemda setempat, yakni Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

“Izin pasti dari Pemda kan, relawan dan sekitarnya” kata Lobo kepada CNNIndonesia.com, Rabu (22/12).

Baca Juga: Setelah Baliho Puan Maharani, Video Syuting Sinetron di Semeru Viral di Medsos

Namun Komandan Pusat Pengendali Operasi Satgas Semeru Mayor Inf Muhammad Tohir menyatakan pihaknya sama sekali tak memberikan izin kepada rumah produksi tersebut.

Menurut Thohir, meski pihak PH telah mengantongi izin dari Bupati Lumajang Thoriqul Haq, tim produksi sinetron juga harus berkoordinasi dengan dirinya.

Pasalnya, dia adalah aparatur yang diberi tanggungjawab untuk melakukan penanganan di wilayah terdampak erupsi.

“Saya menerima info itu ACC persetujuan pak bupati. Dalam disposisinya disetujui tapi harus berkoordinasi atau melapor ke Dansatgas,” kata Tohir.*

Artikel SebelumnyaPatrich Wanggai Didenda Rp50 Juta Usai Pamer Alat Kelamin Saat Lawan Dewa United
Artikel BerikutnyaVideo Soal Menakuti Gala Viral, Doddy Sudrajat Ancam Laporkan Fuji ke Polisi