Sempat Viral Borong Mobil Usai Jual Tanah, Warga Tuban Kini Susah Cari Makan

Foto: Kliktrend.com - Web/@idntimes

Kliktrend.com – Sempat viral karena ramai-ramai membeli mobil usai menjual tanah ke PT Pertamina (Persero), nasib warga Tuban kini mulai berubah drastis.

Mereka yang kesemuanya menghuni dua desa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur sempat mendapat gelar kampung miliarder kini mulai kebingungan.

Baca Juga: Nyaris Tewas Dibakar Massa, Jambret: Saya Butuh Uang Pak!

Pasalnya, uang hasil penjualan tanah mereka untuk kepentingan perusahaan plat merah itu mulai habis dan bahkan banyak yang mengaku mulai kesulitan untuk membeli makanan.

Warga Menyesal dan Menuduh Pertamina Berbohong


Atas masalah itu, mereka pun lantas merasa dibohongi oleh Pertamina. Musanam, warga kampung miliarder, mengaku menyesal setelah menjual lahannya kepada Pertamina.

Melansir bloktuban.com, Ia menceritakan awalnya menjual lahan karena dibujuk rayu oleh petugas pembebasan lahan kilang berkali-kali.

Kakek berkulit cokelat itu akhirnya mau melepas tanah dan rumahnya dengan ganti untung sebesar Rp 500 juta.

Baca Juga: Petisi Minta Gaga Muhammad Dihukum Berat Viral di Medsos

“Saya mau melepas tanah dan rumah untuk kilang karena dijanjikan dipekerjakan sebagai pembersih rumput di area kilang minyak. Pekerjaan itu masih mampu saya kerjakan meskipun sekarang usia sudah 60 tahun,” ujar Musanam mengawali cerita.

Namun janji yang diberikan ternyata isapan jempol semata. Tawaran pekerjaan yang dinantikan tak kunjung datang.

Padahal uang ganti untung Rp 500 juta kemudian dibelikan rumah dan lahan di kampung baru di wilayah Desa Wadung.

Harus Menjual Sapi untuk Membeli Bahan Makanan

Sempat Viral Borong Mobil Usai Jual Tanah, Warga Tuban Kini Susah Cari Makan
Foto: Kliktrend.com – Wreb/@detik

Keputusan menjual tanah dan relokasi mandiri disesalinya, karena sekarang menjadi pengangguran. Bahkan sekadar untuk makan sehari-hari Ia kesulitan.

Ia sesekali mengandalkan pendapatan dari anak menantu yang masih tinggal se rumah. Enam ekor sapi yang dimilikinya sekarang tinggal tiga ekor, karena terus menerus dijual untuk makan.

Baca Juga: Tangis Nurul Arifin Pecah Saat Peti Jenazah Maura Hendak Ditutup

Harapan anak menantunya dipekerjakan di Kilang Minyak juga sebatas mimpi. Ia memutuskan bergabung dengan paguyuban pemuda enam desa demo di Kilang GRR Tuban untuk menagih janji Pertamina dipekerjakan di penyiapan lahan tahap 4 di tahun 2022.

“Harapan saya tinggal ini. Setiap hari saya terus diomeli istri karena menganggur. Sapi terus menerus berkurang untuk makan sehari-hari,” ujarnya.

Sebelumnya, warga di kampung miliarder sempat berunjuk rasa ke Pertamina. Mereka menuntut pekerjaan kepada perusahaan pelat merah tersebut sesuai dengan yang dijanjikan.

Merasa Dibohongi Pertamina

Foto: Kliktrend.com – Web/@tribunnews

Serupa dengan Musanam. Mugi (60), eks miliarder. Perempuan itu kini mengaku tidak memiliki pekerjaan setelah lahannya dijual ke Peramina.

Waktu itu, lahannya seluas 2,4 hektare dijualnya dengan harga mencapai Rp 2,5 miliar. Uang tersebut buat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sisanya ditabung.

Namun pelan-pelan uangnya berkurang, sementara Ia tidak memiliki penghasilan lagi. Ia pun mengaku menyesal menjual lahannya tersebut.

“Sekarang ada perasaan menyesal karena sudah menjual lahan,” katanya menceritakan.

Baca Juga: Dinar Candy Sebut Tarif untuk Sekali Main Sebesar Rp120 Juta

“Dulu lahan saya ditanami jagung dan cabai dan setiap kali panen bisa meraup Rp 40 juta tapi sekarang saya tak punya pendapatan lagi,” katanya menambahkan.

Ia mengatakan kalau awalnya tak berniat menjual lahannya untuk Kilang Minyak. Seiring bujuk rayunya petugas seilih berganti akhirnya mengubah pikirannya untuk melepas tanahnya.

“Petugas sering datang ke kebun. Mengiming-imingi pekerjaan untuk anak-anak tapi hanya bohong sekarang,” katanya.*

Exit mobile version