Tangani Covid-19, Menkominfo: Pemerintah Terapkan Digitalisasi Dukung Solusi Komprehensif

    Pemerintah Republik Indonesia bekerja keras untuk membendung penularan Covid-19 guna mengakhiri pandemi. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan digitalisasi menjadi kunci dalam penerapan langkah komprehensif yang diambil.

    “Pemerintah Indonesia bekerja tanpa lelah untuk menempuh berbagai langkah komprehensif. Diantaranya memberikan informasi mengenai penggunaan masker ganda kepada masyarakat, mempercepat pogram vaksinasi dan membuat aplikasi PeduliLindungi untuk menangkal berita palsu terkait wabah virus Corona,” ujarnya dalam Courtesy Meetings bersama Senior Vice President and Regional Managing Director US-ASEAN Business Council, Michael Michalak secara virtual dari Jakarta, Kamis (26/08/2021).

    Berkaitan dengan penggunaan masker ganda sebagai langkah pertama yang diambil Pemerintah, Menkominfo menjelaskan hal itu sebagai perlindungan diri setiap warga agar mencegah risiko penularan Covid-19. Menurutnya, Pemerintah Indonesia memanfaatkan semua kanal media, termasuk media digital untuk mendidik masyarakat.

    “Pemerintah secara masif menyosialisasikan penggunaan masker wajah kepada masyarakat ketika berada di ruang poblik. Langkah ini untuk pencegahan agar kita tidak mudah tertular Covid-19 dan merupakan tugas besar saya untuk mengampanyekan pekerjaan besar untuk meyakinkan masyarakat Indonesia menggunakan masker wajah double,” jelasnya.

    Langkah kedua, Menteri Johnny menjelaskan Pemerintah melakukan percepatan program vaksinasi untuk mencapai herd immunity. Menkominfo menjelaskan pihaknya berkolaborasi dengan mitra terkait berkolaborasi menyiapkan aplikasi PeduliLindungi.

    “Aplikasi ini bertujuan dalam menerapkan tracking, tracing, fencing. Jadi, kami berinovasi menyediakan dan mengintegrasikan teknologi digital untuk memerangi Covid-19 secara nasional,” tuturnya.

    Menkominfo menjelaskan sebanyak 31 juta pengguna telah aplikasi PeduliLindungi hingga tanggal 24 Agustus. “Di dalamnya, terdapat informasi layanan termasuk tahapan pendaftaran vaksinasi, serta screening untuk di area publik seperti di Bandar Udara. Jadi, saya ucapkan terima kasih kepada Google Playstore dan Apple IoS sehingga Indonesia bisa mengunduh aplikasi ini dengan mudah dan tidak dipungut biaya,” paparnya.

    Menteri Johnny menyatakan, saat ini kasus aktif Covid-19 mengalami penurunan hingga mencapai 8,92% pada minggu lalu atau sekitar 2% lebih rendah dari minggu sebelumnya.

    “Angka-angka ini juga di bawah angka global. Per 24 Agustus, hampir 58,5 juta orang Indonesia telah menerima vaksin dosis pertama, sementara sekitar 32,6 juta lainnya telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua. Jadi, diantara peringkat di dunia sekarang, China, Amerika Serikat, India, Indonesia berada di urutan empat,” imbuhnya

    Bahkan, Menkominfo berharap vaksinasi Covid-19 ini dapat segera diselesaikan dengan penanganan yang sangat agresif.

    “Tentunya tergantung pada ketersediaan vaksin itu sendiri, yang telah kami simpulkan dan sepakati untuk lebih dari 400 juta dosis dan semoga kami dapat meyelesaikannya di akhir tahun ini. Sehingga, tahun depan akan lebih mudah untuk bisnis dan masyarakat pada umumnya,” harapnya.

    Sedangkan pada langkah ketiga, Menteri Johnny menegaskan langkah Kementerian Kominfo untuk mencegah penyebaran infodemi dengan memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat untuk menyanggah hoaks yang berkaitan dengan Covid-19.

    “Tadi pagi saya nonton CNN Indonesia dan USA, saya percaya infodemi dan hoaks yang bermunculan lebih banyak mempermasalahkan bagaimana Pemerintah dan masyarakat menangani serta menyelesaikan penemuan Covid-19,” tandasnya.

    Hadir mendampingi Menkominfo dalam pertemuan itu yakni Sekretaris Jenderal Kominfo Mira Tayyiba, Direktur Jenderal SDPPI Ismail, serta Dirjen Aptika Semuel A. Pangerapan.

    Artikel SebelumnyaTingkatkan Kepercayaan Masyarakat, Kominfo Gandeng Pemerintah Daerah
    Artikel BerikutnyaBangun Kredibilitas Pemerintah, Menkominfo: Fasilitasi Partisipasi Publik dalam Pembangunan