Viral Matahari Terbit dari Barat, NASA Beri Penjelasan

Viral Matahari Terbit dari Barat, NASA Beri Penjelasan
Foto: Kliktrend.com - Web/@IBX

Kliktrend.com – NASA akhirnya berkomentar soal berita viral di media sosial facebook yang membahas tentang matahari terbit dari barat.

Postingan berbahasa Thailand mengklaim bahwa lembaga antariksa NASA mengumumkan kemungkinan Matahari bisa terbit dari barat.

Tak hanya itu, disebutkan pula bahwa Matahari muncul dari barat disebabkan oleh Bumi berputar ke arah sebaliknya dan menjadi tanda-tanda kedatangan kiamat.

Baca Juga: Serem, Gorong-Gorong Maut di Tangerang Renggut Lima Nyawa

Postingan semacam itu diketahui beredar di media sosial terutama Facebook dalam beberapa versi. Sebelumnya juga pernah dalam bahasa Inggris.

Untungnya dapat dipastikan klaimnya palsu dan NASA tak pernah menyatakan Matahari akan terbit dari barat.

NASA Beri Penjelasan


Menanggapi masalah yang sangat meresahkan tersebut, NASA dengan tegas membantah dan menekankan bahwa mereka tidak pernah memprediksi matahari terbit dari barat.

Hal ini disampaikan oleh Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA seperti dikutip KlikTrend dari AFP, Jumat (8/10/2021).

“Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi Matahari akan terbit dari barat,” ungkapnya seperti dikutip dari AFP (7/10).

Bettina membenarkan perihal fenomena pembalikan medan magnet yang memang ada dan pernah terjadi. Bahkan sejumlah ilmuwan juga mempelajarinya.

Baca Juga: Tuai Pujian, Berikut Kumpulan Foto Amanda Manopo Sedang Hamil

Namun menurutnya, pembalikan magnet tak membuat Bumi berputar ke arah sebaliknya sehingga membuat Matahari terbit dari Barat.

“Adapun pembalikan medan magnet memang fenomena nyata yang telah terjadi beberapa kali di masa silam dan ilmuwan di seluruh dunia mempelajarinya” ungkapnya.

“Namun pernyataan jika hal ini membuat Bumi berputar ke arah sebaliknya yang menjadikan Matahari terbit dari barat adalah salah,” lanjutnya.

Peristiwa Matahari terbit dari barat

Viral Matahari Terbit dari Barat, NASA Beri Penjelasan
Foto: Kliktrend.com – Web/@NASA

Peristiwa Matahari datang dari barat memang terjadi namun bukan di Bumi melainkan di Venus karena planet itu berotasi ke belakang.

Seperti yang diketahui bahwa waktu rotasi Bumi adalah 243 hari, dan butuh 225 hari di Bumi untuk Venus mengelilingi Matahari.

Hal ini menyebabkan kemunculan Matahari hanya dua kali dalam setahun atau sekitar 117 hari Bumi dalam setahun.

Baca Juga: Atlet NTT Dijemput Pick Up, Bagaimana dengan Anggaran PON Rp 20 M?

Apa akibatnya jika Matahari terbit dari barat? Lantas apa saja akibatnya apabila Matahari terbit dari barat?

Menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan Max Planck Institute for Meteorology di Hamburg, Jerman, iklim bumi akan mengalami perubahan drastis jika bumi berotasi ke arah berlawanan dari biasanya.

Florian Ziemen dan rekan-rekannya, meneliti simulasi model komputer selama 7.000 tahun yang membalikkan beberapa proses fisik utama yang dihasilkan dari arah rotasi Bumi yang sebenarnya.

Berikut dampak yang akan dihasilkan apabila matahari terbit dari barat

Perubahan ekstrem cuaca

Viral Matahari Terbit dari Barat, NASA Beri Penjelasan
Foto: Kliktrend.com – Web/@tempo

Matahari yang terbit dari barat ke timur, bisa menyebabkan musim dingin yang parah di Eropa barat, karena angin membawa udara yang sangat dingin dari Rusia ke wilayah tersebut.

Menghilangnya Gurun Sahara

Jika Matahari terbit dari barat, Gurun Sahara bisa menghilang karena wilayah Timur Tengah yang kering kerontang akan mengalami banyak curah hujan.

Sebaliknya, AS bagian tenggara dan sebagian besar Brasil dan Argentina yang banyak hujan akan kering dan berubah menjadi gurun.

Kekacauan Iklim

Viral Matahari Terbit dari Barat, NASA Beri Penjelasan
Max Planck Institute for Meteorology. Foto: Kliktrend.com – Web/@flickr

Perubahan aliran udara dan cuaca yang terjadi apabila Bumi yang berputar sebaliknya tidak sama dengan saat berputar seperti saat ini.

Bagi beberapa wilayah seperti daerah gurun mungkin akan menjadi lebih baik.

Namun, hal ini sebenarnya menimbulkan kekacauan iklim yang perlahan akan merusak ekosistem dan makhluk hidup yang ada.*

Artikel SebelumnyaSerem, Gorong-Gorong Maut di Tangerang Renggut Lima Nyawa
Artikel BerikutnyaHilang Tiga Hari, Eko Priyanto Ditemukan Hanya Memakai Celana Dalam