Viral, Pendeta Saifuddin Minta Menag Hapus 300 Ayat Alquran

Foto: Kliktrend.com - Web/@suara

Kliktrend.com – Nama pendeta Saifuddin Ibrahim belakangan menjadi sorotan warganet setelah video dirinya meminta beberapa ayat Alquran dihapus viral di media sosial.

Video tersebut diketahui dibuat untuk Menteri Agama RI Yaqut Cholil. Tidak tanggung-tanggung, ada 300 ayat yang menurutnya harus dihapus dari Alquran.

Baca: DJ Chantal Dewi Ditangkap Polisi Saat Pakai Sabu

Permintaan itu dilakukan Saifuddin karena menurutnya 300 ayat dalam kita suci Alquran mengajarkan paham radikal.

Pendeta Saifuddin Dulu Islam


Pendeta yang tadinya beragama Islam itu menuturkan bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil mestinya tak hanya mengatur soal masalah azan tapi juga menghapus 300 ayat di Alquran.

“Bahkan kalau perlu 300 ayat yang menjadi pemicu hidup intoleran, pemicu hidup radikal dan membenci orang lain karena beda agama itu di-skip atau direvisi atau dihapuskan dari Al Quran Indonesia. Ini sangat berbahaya sekali,” kata Saifudin.

Baca: Gilang Juragan99 Tertawa Ngakak Respon Tudingan Nikita Mirzani

Ia juga menyebutkan bahwa pesantren di Indonesia cenderung melahirkan para radikal dan meminta agar seluruh kurikulum pendidikan diganti sepenuhnya.

“Ini yang menjadi perhatian saya agar ayat-ayat Al Qur’an yang keras itu tidak diajarkan di pesantren ataupun madrasah-madrasah di seluruh Indonesia. Merevisi semua kurikulum itu agar tidak menghancurkan bangsa kita,” sambungnya.

Penuturan Saifuddin tersebut membuat Kementerian Agama (Kemenag) dan MUI (Majelis Ulama Indonesia) ambil sikap.

Kata Kemenag & MUI

Viral, Pendeta Saifuddin Minta Menag Hapus 300 Ayat Alquran
Foto: Kliktrend.com – Web/@tribunnews

Menurut Waryono Abdul Ghafur selaku Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), pendeta Saifuddin kemungkinan membaca kitab tafsir hingga diduga terjadi kesalahpahaman.

“Beliau ini menurut saya ya kalau dari sisi nama kan saya juga dengar beliau ini dulunya Muslim, kemudian konversi menjadi Kristen.

Ketika beliau muslim ini perlu dicek juga pemahaman keagamaannya. Sudah membaca berapa kitab tafsir,” kata Waryono.

Baca: Tidak Jujur Soal Pindah Agama, Yati Surachman Diminta Jauhkan Suami

Waryono juga mempertanyakan soal kurikulum pesantren yang disarankan Saifuddin untuk diganti.

“Islam sebelum abad 12 itu kan Islam yang sangat toleran. Coba cek peradaban-peradaban Islam baik di Eropa, di Spanyol dulu, nggak ada itu pemaksaan agar orang masuk Islam itu nggak ada. Islam juga menghargai budaya lokal,” ujarnya.

“Karena pesantren itu kan beragam. Kalau pesantren itu di bawah RMI atau Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama, itu kan sangat jelas yang diajarkan adalah Islam wasathiyah, Islam rahmatan lil alamin,” lanjutnya.

Mahfud MD Minta Pendeta Saifuddin Ditangkap

Foto: Kliktrend.com – Web/@wartakota

Lebih lanjut, Waryono mengatakan bahwa pendeta Saifuddin itu hanya menggeneralisir pesantren yang ada di Indonesia.

Terlebih, sang pendeta mengaku dirinya merupakan mantan pengajar di Pondok Pesantren Al-Zaytun.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis juga menuturkan bahwa ia mendesak agar pendeta Saifuddin perlu diperiksa lebih jauh.

Baca: Aduh, Raffi Ahmad Dilarikan ke Rumah Sakit untuk Operasi

“Perlu diperiksa zahir batinnya, baik oleh dokter jiwa dan aparat penegak hukum agar toleransi terus terjaga di Indonesia,” kata Cholil melalui akun Twitternya.

Terkait dengan hal itu, Menko Polhukam Mahfud MD menilai pernyataan Pendeta Saifuddin Ibrahim yang meminta agar 300 ayat dalam Alquran disebut sebagai penistaan terhadap Islam.

Mafud juga meminta polisi untuk segera memeriksa pendeta Saifuddin.*

Exit mobile version